animasi-bergerak-sepeda-motor-0001

Minggu, 20 September 2015

Kerennya Motor Kembaran Honda CB200

FOTO: Kerennya Motor Kembaran Honda CB200

Bagi penggemar motor klasik, CB200 buatan Honda masih menjadi salah satu pilihan yang banyak diminati. Bentuk motor yang kekar digabungkan dengan mesin dua silinder membuat motor ini terlihat gagah tanpa perlu tampil berlebihan.
Dilansir dari situs Welovehonda, Sabtu 24 Januari 2015, ternyata motor ini memiliki kembaran, yakni CL200. Seperti CB, CL200 juga mengusung mesin berpiston ganda dengan kapasitas 200cc. Perbedaan dengan CB hanyalah pada bentuk knalpot yang melingkar, mirip seperti udang.
Salah satu penggemar motor klasik asal Kansas, Amerika Serikat, Dan Mantyla, memiliki satu unit CL200 yang kondisinya cukup memprihatinkan. Karat menyerang beberapa bagian bodi dan mesin, membuat motor ini tidak layak digunakan di jalan raya.
Dan kemudian mendapat ide untuk memodifikasi motor buatan 1974 ini. Namun, awalnya ia sempat kebingungan, aliran apa yang ingin ditampilkan pada CL200 miliknya.

Setelah berdiskusi dengan sesama pemilik CL, ia akhirnya memilih untuk merestorasi bentuk motor, dan digabungkan dengan modifikasi ala cafe racer, yang saat ini tengah naik daun.



Langkah modifikasi yang dilakukan pria berumur 40 tahun ini meliputi penggantian beberapa komponen asli motor seperti lampu belakang, lampu sein, mengganti ban dengan kembang yang agresif, dan membuat setang lebih turun.


Beberapa bodi motor yang sudah retak awalnya hendak diganti dengan yang baru. Namun, Dan kesulitan mencari penutup bodi motor asli, karena sudah tidak ada lagi toko yang menjual komponen tersebut.
Akhirnya ia menambal retak tersebut dengan serat kaca dan kawat, kemudian ditutup dengan cat berwarna biru muda. Urusan knalpot, Dan mendapati komponen pelepas gas buang ini sudah berkarat. Ia kemudian membangun ulang knalpotnya, namun tetap bergaya scrambler yang meliuk ke atas, lengkap dengan aksen warna krom. (one)





Minggu, 13 September 2015

SEJARAH CAFE RACER

sejarah cafe racer
  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9PVwXH69q3vEvV8zj4-zZt4Z5KRukoLgF5xuvhk8U6w1m459Oh4P-kU7dVMrSGGp1T8VgnozYx2beN0D0IRFn5PAZeJmGJnbMgEzJycuvN2DRKbuhFS8tP8gnSyX43OwHms8CvqggHRI/s1600/Cafe-Racers-The-Early-Years_01.jpg 

Sebenernya sejarah cafe racer ada dalam beberapa versi. Tapi ane pilih sumber yg ini soalnya paling enak dibacanya, mudah dipahami dan diurut berdasar timeline.

sebelumnya, maaf kalo hasil terjemahannya buruk dan ada yang ngaco. Maklum skill bahasa inggrisnya ane masih pas-pasan

Apa itu café racer? Singkatnya, café racer adalah gaya aliran motor yang dipopulerkan di london pada tahun 50-an dimana para biker mengiginkan motor yang cepat dan spesial untuk berkendara (balap) dari café-ke café. Yang berarti menggunakan cafe sebagai titik start dan finishnya. Aksesorisnya termasuk clubman bars ataupun stang jepit untuk handling yang akurat sampai fairing kecil atau windscreen.




CAFE RACER HISTORY :
Bagaimana cafe-cafe di jalanan Inggris bisa menjadi pusat sebuah subkultur sepeda motor? Mengapa restoran- restoran dan kedai- kedai kecil dan sepi yang tadinya cuma menyajikan makanan ringan berubah jadi tempat ngumpul Rockers dan pacarnya? Dari mana asal nama cafe racer? Dan apa itu Rocker?
Untuk menjelaskan semua ini, saya akan jelaskan 2 hal secara terpisah: Sistem jalanan di Inggris dan kebangkitan youth culture.

Pertama, kita kembali ke tahun-tahun setelah PD I. Inggris telah melewati perang dan suasana kembali normal. Saat itu jalur lalu lintas di Inggris lebih banyak diisi oleh mobil dan sepeda motor. “Kereta tanpa kuda dan sepeda bermesin” tidak lagi dianggap tren baru semata. Dengan naiknya angka lalu lintas maka diciptakan sistem jalan baru di Inggris. Jalan-jalan lama tidak sanggup lagi menampung jumlah mobil dan sepeda motor yang terus meningkat akhirnya di-upgrade dan ditambahkan jalan-jalan baru.

Dengan kembali normalnya industri di Inggris, bisnis pengangkutan dan transportasi tumbuh dengan pesat bersama jalan-jalan baru yang disebut motorways. Bersama industri ini, bermunculanlah cafe-cafe , SPBU, dan tempat-tempat istirahat di sisi jalan yang dikunjungi oleh supir truk dan motoris yang ingin rehat sejenak dalam perjalanannya.




Motorways baru ini membuat para pengantar barang keluar dari jalan-jalan utama dan melintasi Inggris ke kota-kota seperti Manchester dan Birmingham di utara. Motorways di masa ini tidak bisa dibandingkan dengan jalan raya seperti di jaman sekarang. Bentuknya kecil dan sempit, sebagian malah hanya jalan tanah atau jalan setapak yang diperlebar dan diratakan lalu dipasangi rambu-rambu. Tikungan tajam, lajur yang sempit, dan kumpulan ternak yang menyebrang begitu saja, membuat rute-rute ini tidak memungkinkan dilalui dengan kecepatan tinggi. Selain itu, kendaraan pada masa ini juga masih termasuk primitif dibandingkan dengan angkutan jaman sekarang. Beberapa truk kecil hanya dapat melaju dengan kecepatan maksimum 30 mph. Jadi wajar jika para pekerja angkut ini sering berhenti dalam perjalanan mereka. Setiap beberapa mil sepanjang rute yang ditempuh biasanya banyak ditemui tempat pemberhentian. Sebagian besar tempat pemberhentian tersebut merupakan persimpangan menuju kota dan desa yang lebih kecil. Hampir tiap pemberhentian seperti ini dapat ditemukan sebuah café.

Selama bertahun-tahun cafe-cafe dan restaurant ini hanya buka siang hari selama jam kerja. Mereka melayani pengunjung-pengunjung dengan makanan hangat dan secangkir teh panas. Beberapa pemilik café mungkin saja mengulur waktu tutupnya satu atau dua jam untuk mendapatkan pelanggan lebih, tapi tidak ada maksud untuk menjadikannya pusat sosial atau tempat nongkrong. Cafe-café ini hanya sekedar tempat istirahat yang sederhana sepanjang sistem jalan raya baru Inggris.

Faktor penting berikutnya dalam munculnya Cafe racer dan Rocker yaitu bangkitnya Youth Culture, walaupun sebelum PD II, pemahaman mengenai konsep ini masih lemah. Di awal tahun ‘30an, Inggris keluar dari krisis dan para pemudanya telah bekerja kembali. Dengan pekerjaan yang layak, para pemuda ini memiliki uang lebih. Ditambah dengan cukup tingginya angka suplai motor tua, maka hasilnya: dalam waktu singkat para pemuda memenuhi jalanan dengan sepeda motornya. Sebagian sekedar jalan-jalan sore bersama pacarnya, yang lainnya hanya sebatas ingin berkendara dengan tujuan rekreasional.

Seiring bangkitnya Inggris pasca perang, lusinan perusahaan menawarkan berbagai jenis sepeda motor dan part-part-nya. Maka balap motor pun kembali populer. Tidak puas dengan motor standar, maka para pemuda ini mengganti part-partnya dengan yang lebih advance, yang mereka lihat di event-event balap. Bahkan sebagian dari mereka membuat special home made part.

Namun semua ini mendadak terhenti di akhir tahun 30-an, para pemuda ini harus melepas jaket kulitnya dan mengenakan seragam tentara seiring dengan berperangnya Inggris melawan Jerman. Selama PD II pemerintah Inggris mengambil kendali industri sepeda motor untuk kebutuhan perang. Dengan berakhirnya produksi sepeda motor, maka dunia balap dan penggemar sepeda motor pun turut padam. Setelah perang berakhir, dibutuhkan 7 atau delapan tahun untuk kehidupan rakyat Inggris menjadi normal kembali, namun semuanya tak sama lagi seperti sebelumnya.

Beberapa hal terjadi pada awal 50-an dimana semuanya berpadu membangkitkan lagi era cafe racer. Para pemuda di Inggris kembali bekerja dan mempunyai uang lebih. Industri sepeda motor Inggris pun mencapai masa jayanya, dengan banyak dibuatnya sepeda motor hebat seperti Norton Dominator, BSA Gold Star, Triumph Tiger 110 dan Velocette Venom. Sepeda motor ini bukan hanya banyak digunakan dalam balapan di seluruh Inggris, tapi juga banyak dijual di dealer setiap kota. Dan jika anda tidak bisa memperoleh model yang anda sukai, anda bisa mengganti tangki dan spakbornya dan membuatnya lebih oke dengan aksesoris yang anda lihat di The Isle of Man TT atau Silverstone. Dengan berakhirnya perang, maka pemuda dan sepeda motor kembali bergabung.

Mungkin yang menjadi faktor utama dalam terbentuknya kultur Cafe racer atau Rocker adalah booming-nya Youth Culture dan ‘anti-heros’ barunya pada tahun '50-an. Pada saat itu sedang gencarnya vokal Eddie Cochran, Elvis Presley dan Gene Vincent mengalun di radio-radio. Rock-n-Roll telah menjadi ancaman baru bagi masyarakat. Marlon Brando dan rebels lainnya menyemarakkan layar perak dengan jaket kulitnya. Dalam waktu singkat, semua ini membuat sepeda motor dengan lifestyle-nya yang khas dipandang 'keren', dan tentu saja angka penjualannya jadi meningkat. Kemudian barang-barang seperti stang jepit, tangki fiber, bodi belakang, dan knalpot swept-back menjadi perlengkapan standar bagi rider, dan bagi supplier barang-barang tersebut menjadi bisnis besar.

Setelah booming Youth Culture, tetap belum ada tempat yang benar-benar mereka pakai untuk kongkow sampai mereka menemukan cafe-cafe di tempat perhentian tersebut sangat cocok. Maka kemudian cafe-cafe sepanjang North and South Circular road buka lebih lama untuk mengakomodasi para motoris dan pacarnya ini. Cafe-cafe ini menjadi pusat sosial dari budaya baru ini. Kelompok yang sering datang ke sebuah café akan menjadikannya tempat kongkow permanen. Kadang antar kelompok ini balapan dari satu café ke café lain dengan kecepatan diatas 100 mph (karenanya muncul istilah ‘ton-up’ . Kegiatan tersebut, terlebih dilakukan saat tengah malam ditambah dengan kesan nakal dari jaket kulit, nampaknya memberikan para pemuda ini reputasi buruk di mata Pers Inggris, polisi dan bahkan –lucunya- Industri sepeda motor Inggris. Dan dari itu semua, sebuah Youth Culture baru telah lahir: The Rocker.



The Rockers :
Subkultur rocker hadir karena faktor-faktor berikut:
- Pemberian jatah pasca perang di Inggris.
- Naiknya tingkat kemakmuran pemuda-pemuda kelas pekerja.
- Tersedianya pinjaman dana (kredit&financing) untuk kaum muda.
- Pengaruh dari musik dan film populer seperti The Wild One.
- Dibangunnya jalan-jalan yang bisa dijadikan race-track seperti ring roads di Inggris.
- Pembangunan transport cafe.
Semua faktor ini berkolaborasi dengan puncak kejayaan industri sepeda motor Inggris.


Rocker bukan saja trend fashion dan musik motoris pertama, tetapi gaya mereka merupakan kebutuhan dan kepraktisan. Mereka umumnya mereka berkendara dengan helm haf-face klasik, aviator goggles, dengan celana Levis 501 atau 505 yang simpel, atau juga celana kulit. Celana panjang tadi dipadukan dengan riding boots tinggi, kaos dan kemeja tipe daddy-o dilapis dengan jaket kulit yang penuh dekorasi seperti kancing-kancing, bordiran dan pin. Bordiran yang cukup populer adalah bordir tanda keanggotaan 59 Club of England, sebuah organisasi pemuda berlatar gereja yang kemudian bertransformasi menjadi club cafe racer dengan anggota di seluruh dunia.
http://www.reelstreets.com/uploaded_images/Stockwell-rockers-mary-evans-pic-library-753235.jpg
di sumber lain disebutkan:
Rockers adalah geng motor Hell's Angels versi Inggris. Menganut paham anti-authority, dan menggambarkan "easy rider nomadic romaticism". Tampilan Rockers cenderung terlihat lusuh, maskulin dan memiliki image badboy.

Rocker sebenarnya berasal dari kelas pekerja dan tidak terlalu mempedulikan fashion. Mereka memiliki gaya rambut yang sama, shaggy dengan dengan sedikit klimis (wetlook dari gel/minyak rambut). Tempat nongkrongnya di Ace Cafe. Mengendarai motor adalah hal yang utama, jadi mereka menjauhi drugs dan alkohol.





Mods vs Rocker :

http://cdn.kaskus.com/images/2014/08/10/1411319_20140810040026.jpg

Perhatian mods akan detail dan obsesi akan gaya sangat bertolak belakang dengan rivalnya, cinta rockers akan sepeda motor dan jaket kulit. Trend fashion memungkinkan kedua tribe ini muncul secara bersamaan. Mods biasanya ditemui di pusat kota London atau pusat kota besar lainnya. Rockers, yang leluhurnya adaalah di Teddy Boys gangs, mengisi kota2 kecil di luar ring road London.
Rocker sangat menyukai early Rock Music. Mereka mengenakan celana jeans hitam dan jaket kulit, seperti halnya Marlon Brando dalam ‘The Wild One’ (1953). Mereka memakai minyak rambut, yang merupakan evolusi tampilan Teddy Boy di tahun 50an. Walau begitu, Rockers menolak kecintaan Ted akan fashion dan gaya. Karena Teds, walaupun kasar, juga dandy. Untuk elemen Ted style yang ini lebih diadopsi oleh mods, dibanding rockers.

Motor2 favorit Rockers adalah triumph 500s, BSA Goldstar atau Bonneville. Istilah rocker mungkin saja tercipta dari kesukaan mereka akan motor dibanding dari musik rock, they like rocking their bikes. Tapi memang nampaknya lebih mengacu ke musik rock. Pers pada masa itu lebih sering memakai istilah ton-up boys, untuk mendefinisikan rockers.
Rockers suka makan gorengan yang berminyak (yang jelas bukan tahu isi, cireng dkk, mungkin lebih seperti french fries atau sejenis nuggets) dan minum teh di transport café. Seperti Ace Café di North Circular dan Busy Bee di Watford Bypass. Di cafe-cafe seperti ini terdapat jukebox yang menyediakan lagu-lagu Rock’n’Roll, ini yang menguatkan hubungan antara motor dan musik Rock’n’Roll.

http://kudabezi.com/uploads/destination/destination_2014-09-09_063812.jpg 

 Mods dan Rockers tidak cocok satu sama lain. Menurut Rockers, mods itu centil, sombong dan suka pamer. Pada masa itu terkenal cemoohan “susah dibedain yang mana yang cewe dan yang mana yang cowo”. Sementara menurut Mods, Rockers itu kuno, jorok/dekil dan kasar. Bagaimanapun, keduanya ga pernah benar-benar berperang.
Mods dan Rocker jarang bertemu, kecuali saat ‘Bank Holiday’ weekend mulai 1964 dan seterusnya di Margate, Brighton, Hastings dan Southend. Perselisihan sengit mereka secara konstan dan sensasional diberitakan di surat kabar seperti di Daily Mail.

Insiden yang pertama terjadi di Clacton pada Easter Bank Holiday pada tahun 1964. Saat itu dikenal sebagai Easter Bank Holiday terburuk: dingin dan basah. Easter Sunday terdingin selama 80 tahun. Beberapa kelompok pemuda datang ke Clacton untuk berlibur. Mereka semua merasa bosan dan frustasi, konon kabarnya karena sebuah café lokal menolak melayani mereka. Pertengkaran terjadi antara kelompok yang berbeda, kejadian ini diberitakan secara sensasional di media cetak nasional.

‘Day of Terror by Scooter Groups’ (Daily Telegraph)
‘Youngsters Beat Up Town – 97 Leather Jackets Arrests’ (Daily Express)
‘Wild Ones Invades Seaside – 97 Arrests’ (Daily Mirror)

Skala kerusuhan dan kekerasan diberitakan dengan berlebihan. Bagaimanapun, sejak saat itu terlahirlah fenomena ‘Mods and Rockers’.
Masih di 1964, Mods dan Rockers berselisih kembali di Margate, Hastings, Bournemouth, Brighton dan Whitsun pada Bank Holiday di bulan Agustus. Dan kejadian ini pun sekali lagi dibesar-besarkan oleh media.
Kejadian serupa berulang pada 1965 dan 1966. Setahun kemudian semuanya pun berakhir.


http://ichef.bbci.co.uk/wwfeatures/624_351/images/live/p0/1z/52/p01z5242.jpg















Honda RC166, Mahakarya Honda

Honda RC166, Mahakarya Honda Jawara ditangan Mike Hailwood 

 

Sejak pertamakali Honda ikut serta dalam kejuaraan dunia balap motor Grand Prix tahun 1959, disiapkanlah motor jagoannya dengan mengusung kode RC. Motor yang pertama kali dipersiapkan untuk balap  pada waktu itu adalah RC71.
HJrc71
Type of engine Air-Cooled 4-st. Twin OHC 2-Valve Chain Train
Engine displacement 247.33cc
Maximum power over 24PS / 8,800rpm
Maximum speed over 180km/h
Transmission 4-Speed
Dari seri RC71 inilah kemudian berkembang menjadi RC-RC yang lain hingga sampai pada motor yang kita kenal sekarang di MotoGP yaitu RC213V. Sebenarnya tiap kode RC sangat asyik jika dibahas satu persatu, berhubung sangat buanyaak…mungkin lain kali saja. Itupun kalau ingat, kalau sempat dan kalau ada yang berminat. :mrgreen:
Kita skip cerita persaingan di awal-awal Grand Prix, sekitar tahun 1964 mesin balap Honda mendapatkan perlawanan oleh rival abadi mereka Yamaha di kelas 250cc. Jagoan yamaha waktu itu Yamaha RD56 mesin 2Stroke Twin Cylinder.
Yamaha RD56
Pada Tahun tersebut, secara rutin Yamaha RD56 mengalahkan Honda yang memakai motor RC164 4Stroke 4 Cylinder. Melihat kenyataan tersebut, para insinyur Honda mendapat tugas untuk merancang ulang platform mesin 250cc  mereka. Seorang Insinyur muda berusia 24 tahun bernama Soichiro Irimajiri terlibat dalam pengembangan mesin 250cc tersebut. Sang insinyur (Iri-san) memberi solusi yang sederhana. Yaitu tambah jumlah silinder! :shock:
Akhirnya dibuatlah 3RC164 dimana untuk pertamakalinya Honda mengaplikasikan mesin 6 silinder inline pada motor balap mereka.
3rc164-2
Mesin 3RC164 tersebut disebut juga dengan RC165 (ada ceritanya dibawah). Mesin RC165 yang dia ciptakan menggunakan 6 Cylinder, 6 karburator dan 24 valve. Sungguh sebuah masterpiece teknologi!
honda-rc166-4
sebesar ini Piston dan con rod-nya :mrgreen:200508291516220_Honda RC166 250cc 6-Cyl_ Piston and Rod
Ini mesin utuhnya…
cbx-motor-rc166-1966-1
Mesin 6 silinder tersebut tidak jauh berbeda dimensinya dibandingkan yang 4 silinder, bahkan hanya beti alias beda tipis daripada mesin rival mereka Yamaha.
honda-rc166-2
ADVERTISEMENT
Motor Honda bermesin 6 silinder tersebut secara rahasia melakukan debut balap di sirkuit Monza Italia. Dia didaftarkan menggunakan kode 3RC164 untuk meyakinkan rival bahwa mesin yang dipakai hanya merupakan evolusi dari mesin 4 silinder. Bahkan Honda sampai membuat kamuflase dengan tetap memasang empat pipa knalpot seperti pada mesin RC163 untuk menyembunyikan identitasnya. Tidak ada orang yang memperhatikan motor baru tersebut, hingga pada saat dilakukan latihan resmi pertama (First Practice) pembalap Jim Redman menyalakan mesinnya. Seketika terdengar suara mesin 6 silinder yang memekakkan telinga, dan orang-orang baru mengetahui bahwa ada sesuatu yang istimewa di motor tersebut. :D
rc166-1
Dengan kecepatan yang melampaui 150Mph/241.5Kmh motor Honda  RC165 6 silinder ini mempu melibas motor Yamaha RD56 twin silinder dengan mudah. Tapi timbul masalah pada motor ini, dengan kecepatan yang begitu tinggi dan tenaga yang begitu besar motor ini menjadi liar dan susah untuk dikendalikan. :lol:
Baru pada tahun 1966, motor ini mencapai masa jayanya. Hal tersebut tidak terlepas dari peran seorang Mike Hailwood sebagai ridernya. Setelah sebelumnya dia mengendarai MV Agusta 250 Bialbero pada tahun tersebut dia kembali ke Honda. Ditangan Mike Hailwood tenaga liar RC165 6 Cylinder tersebut berhasil dijinakkan.
Setelah pertama mencoba, dia meminta mekanik untuk mengganti suspensi belakang dengan buatan Girlings. Hailwood juga meminta frame didesain ulang dengan pipa tabung yang lebih rigid dan wheelbase diperpanjang 3,5 inci. Selain itu ada penambahan pendinginan berupa oil cooled dan sirip mesin (fin).
23
Penyempurnaan pada generasi kedua RC166 terbukti memberikan hasil yang menggembirakan. Mike Hailwood menjuarai seri pertama grand prix di Barcelona dan terus konsisten sepanjang musim. Hasilnya Mike Hailwood menjadi juara dunia balap motor GP 1966 dengan 10 kemenangan dalam 10 race. Dan dia mengulanginya lagi di Tahun 1967.
Hailwood1967
Dominasinya pada balap motor hampir mendekati kesempurnaan untuk juara dunia ke tiga kalinya pada Tahun 1968. Tapi pada bulan februari 1968 Honda mengumumkan akan menarik diri dari kejuaraan balap motor untuk konsentrasi pada balap mobil formula 1. :sad:
Honda RC166
honda-rc166-1
Tech Spec
Engine type a/o-c inline-six
Valve train DOHC, 24v
Displacement 249.4cc
Bore x stroke 41.0 x 31.0mm
Compression 11.0:1
Fuel system (6) Keihin 22mm carburetors
Transmission 7-speed
Claimed horsepower 61 bhp @ 18,000rpm
Claimed torque na
Frame Tubular-steel open duplex
Front suspension Telescopic fork
Rear suspension Twin Girling shocks
Front brake 9-in. four-leading-shoe drum
Rear brake 8-in. two-leading-shoe drum
Front tire 18 x 3.0 Dunlop KR124
Rear tire 18 x 3.5 Dunlop KR124
Rake/trail na
Seat height na
Wheelbase 55.5 in.
Fuel capacity na
Claimed curb weight 260 lbs.
Color Red/silver
Evolution
A better-handling evolution of the RC165, powered by the same 250cc, 18,000-rpm inline-six.
Rivals
Aermacchi 250 RR, MV Agusta 250 Bialbero, MZ RE 250, Yamaha RD56, Suzuki RZ66

Minggu, 06 September 2015

Honda CB100, Cafe Racer Home To Office




















Dilihat dari sejarahnya, aliran modifikasi café racer muncul dari anak muda di Ingrris yang doyan balapan dengan trek café to café. Namun berbeda dari sejarahnya, Andy Sucahyo ngemodif Honda CB100 kebanggaannya dengan aliran café racer sebagai penunjang mobilitas sehari-hari dengan trek home to office alias dari rumah ke kantor.

Menurut pria yang bekerja sebagai staff anggota DPR-RI ini, dipilih aliran café racer karena ia senang dengan tampilan motor yang klasik tapi punya kesan motor kenceng.

Kesan klasik menjadi tambah kental karena Andy mengganti rangka dengan Yamaha YAS-1 125 yang muncul di tahun 1968-an. Pada saat pemasangan, Andy dibantu Supri Trail yang berada di Joglo, Jakarta Barat.
 

Ternyata setelah rangkanya dipasang, muncul lagi ide nakal. “Yamaha YAS-1 itu mesinnya twin. Kayaknya asyik jika dibikin twin juga,” tambahnya.

Caranya, motor diboyong ke Roby Steam yang berada di Kelapa Dua, Jakarta Barat. Di sana, blok silindernya dibolongi lalu dijelali dua knalpot asli bawaan Honda CB agar punya kesan dua silinder.
 
 
Nah, sekarang urusan warna. Proses pengecatan dilakukan di Sea Road & Co di bilangan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Dipilih warna putih kombinasi merah dibagian rangka agar kesannya klasik. Warna ini dipadu jok kulit yang pada bagian belakangnya dibentuk model buntut tawon agar kesan café racernya muncul. (motorplus-online.com)
 
DATA MODIFIKASI
Setang : Yamaha Fino
Footstep: Custom
Karburator  : Honda Tiger

sumber | baruuniks.blogspot.com | http://motorplus.otomotifnet.com/read/2013/02/22/338684/98/10/Honda-CB100-Cafe-Racer-Home-To-Office

Minggu, 23 Agustus 2015

Valtoron La Bulla 

Custom BMW K1600 GT

 



 

BMW K1600 GT sepertinya sedang laris menjadi bahan rombakan
oleh para builder multinasional. Kesan mewah sebagai moge
papan atas dan mesin besar sekelas Honda GoldWing, Triumph Trophy
SE dan FJR1300A merupakan daya tarik tersendiri untuk motor kekar ini.

Valtoron yang merupakan salah satu pemain modifikasi bernama besar,
akhirnya menambatkan hatinya pada BMW K1600 GT dan melahirkan kembali mahakarya mutakhir bernama Valtoron La Bula.


 

 
















La Bula dibuat berdasarkan rancang bangun classic racer yang lahir dari
otak seorang kreator Raphael Muyor. Awal pengerjaan bodi dilaksanakan
dengan memoles keseluruhan dengan clay. Lalu Delgado bersaudara
yang mahir dalam memainkan bentuk bodi, melapisinya dengan aluminium
guna hingga menyatu ke moncocoque chassis.

Raut muka La Bulla atau the Bull terlihat tidak asing karena memang
mencomot dari Daymaker headlamp kepunyaan Harley-Davidson. Sedangkan kaki-kaki alloy bawaan digeser dengan brand baru berupa BST carbon wheels.


http://cdn.klimg.com/otosia.com/resized/475x/p/bank/2015/08/19/valtoron-la-bulla-custom-bmw-k1600-gt-0a60cb.jpg

 

 

 

 







Dalam jantung pacu La Bulla, tertanam mesin 1.649cc inline 6-silinder orisinal BMW K1600 yang diklaim memliki total power sebesar 158 hp dan torsi puncak 175 Nm. Nafas panas La Bulla tersalur sempurna berkat dipasangnya kustom knalpot six-port milik Hattech.
Berdasarkan laporan yang diterima dari ReturnOfTheCafeRacers, pemilik kustom sudah pernah menggebernya menyusuri dataran Spanyol, France, Italia, Swiss dan Jerman.



https://pbs.twimg.com/media/CIh0rqWW8AAgSJi.jpg